CARA BUDIDAYA ITIK PEKING
Itik peking memang belum begitu populer di telinga kita, namun
perkembangannya sebagai salah satu pilihan usaha di bidang peternakan ternyata
cukup menjajikan dengan potensi ekonominya yaang cukup besar .
Itik Peking sendiri sebenarnya berasal dari Tiongkok, disana
itik peking sudah biasa diolah sebagai masakan tradisional. Sebenarnya ada 3
jenis itik, namun yang kita kenal hanya itik petelur dan itik hias. Jadi masih ada satu jenis itik
lagi, yakni itik pedaging dan itik
peking masuk dalam kategori ini. Itik Peking memang dipelihara untuk diambil dagingnya, hal
inilah yang membuat kami memilih untuk beternak Itik Peking. Dibandingkan itik
biasa, itik
peking memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
·
Laju
pertumbuhannya lebih cepat. Untuk mencapai berat 3 kg, itik peking cukup
membutuhkan waktu pemeliharaan kisaran 45 hari. Ini jauh berbeda dengan itik biasa atau lokal yang membutuhkan waktu pemeliharaan 2 – 3 bulan
hanya untuk mencapai berat kisaran 2 kg. Tentu saja hal demikian memberikan potensi keuntungan yang besar dari
cepatnya masa panen dan lebih rendahnya biaya pakan. Hal ini sudah dibuktikan oleh peternak
itik di kroya Kab. Cirebon dimana itik
peking umur 53 hari bisa mencapai berat badan
sekitar 3.25 kg. Seperti yang telah dimuat dalam harian kompas terbitan
juni 2007. Dalam pemeliharaan 3 bulan bisa mencapai bobot 4 – 4.5 kg.
·
Itik peking lebih tahan penyakit dibanding itik lokal.
·
Sifat
Itik peking tidak kanibal, dll.
Dengan melihat kondisi tersebut kami mencoba
membuat pedoman dan analisa usaha budidaya itik peking dalam rangka akselerasi
pembangunan peternakan unggas air untuk
pemenuhan kebutuhan akan daging dalam waktu yang relatif cepat, mudah dan dapat
dikembangkan.
Selama ini pemenuhan daging itik hanya berasal
dari itik petelur yang sudah habis masa produksinya alias sudah di afkir. Hal ini tidak
sejalan dengaan marak dan berkembangnya bisnis kuliner dan resto dan yang
semisalnya yang menyajikan menu masakan daging bebek. Menu olahan daging bebek menjadi daya
tarik tersendiri di berbabagai daerah bisa menjadi sandaran bagi peternak itik
pedaging. Tak ayal jumlah permintaan daging itik naik sedangkan ketersediaan barang
sedikit sehingga peluang pasar itik pedaging pun kian menjajikan dan semakin terbuka lebar.
Selama ini itik yang dipelihara dan diternakkan
adalah untuk diambil telurnya, sehingga untuk mendapatkan daging itik harus menunggu bebek yang tidak produktif
menghasilkan telur lagi. Itik – itik inilah
yang kemudian dipotong untuk memenuhi
pemintaan daging itik. Itulah
sebabnya kita sering menemukan daging itik yang keras dan alot ketika dimakan, tentu saja karena
daging itik tersebut berasal dari itik afkiran yang sudah tua. Kesulitan dalam
mencari daging itik inilah yang kemudian kami mencoba untuk memecahkan solusinya, hal inilah yag membuat
kami untuk memilih untuk beternak itik peking. Daging itik peking muda
mempunyai tekstur lebih
lembut, lebih empuk, lebih gurih dan nilai
gizinya lebih tinggi lantaran mulai dipotong rata rata umur 40 hari.
Berikut kami sajikan beberapa alasan yang akan
dapat menghilangkan keraguan anda untuk memulai usaha penggemukan itik.
Mengapa mesti Itik ?.
Kita semua tahu dan mufakat bahwa satu porsi nasi bebek harganya lebih
mahal 1 – 2 kali lipat jika dibandingkan dengan harga satu porsi nasi ayam.
Mengapa? Karena daging itik mempunyai cita rasa khas tersendiri apalagi daging
itik muda.
Mengapa itik jantan ?
Harga DOD itik jantan lebih murah dari pada yang
betina. Disamping itu secara teori dan praktek pun menyimpulkan bahwa laju pertumbuhan itik jantan lebih
cepat daripada itik betina.
Mengapa 40 hari (6
minggu ) ?
Sebesar 30 % biaya produksi masuk untuk biaya pakan. Kebutuhan pakan meningkat seiring dengan bertambahnya umur itik. Selain itu itik
jantan relatif lebih banyak mengkonsumsi
pakan daripada itik betina. Semakin cepat waktu
pemeliharaan harapannya adalah semakin sedikit biaya yang kita keluarkan untuk
pakannya. Kedua adalah dengan memperhitungkan harga jual bebek umur 40 hari
yang lumayan tinggi. Dan ketiga karena pada rentan umur tersebut adalah laju
pertumbuhan yang optimal.
Harga jual dan peluang pasar.
Kalau kita cermati harga itik afkir sekarang ( Desember 2012 ) sekira Rp. 25.000,- s/d Rp. 30.000,-/ekor dengan berat sekitar 1,5 s/d 1,8 kg. Sedangkan hara itik peking pedaging pemeliharran dalam waktu 40 hari berat
bisa mencapai 2 s/d 3 kg dengan harga jual Rp.22.000,- per kg. Sehingga bisa
diharapan harga per ekor bisa mencapai Rp.44.000 s/d Rp.66.000,-
Langkah selanjutnya kita membahas pada usaha
menagement pemeliharan antara lain masalah bibit, pakan, kandang dan penyakit, berikut
akan kami uraikan sedikit tentang ke 4 hal tersebut.
A. BIBIT
Umur itik antara 1 – 7 hari disebut dengan DOD (
Day Old Duck ). Banyak cara untuk mendapatkan
DOD antara lain menetaskan sendiri, beli telur tetasnya, atau beli DOD langsung dari supplier atau
produsen DOD. Kami disini tidak bicara masalah untung rugi tentang cara mendapatkan DOD. Tapi yang kita
bicarakan dalam konteks ketersediaan bibit. Kalau lokasi anda dekat dengan penyedia
DOD mintalah DOD yang sudah berumur 3 – 4 hari. Pada umur tersebut bisa diketahui DOD yang
kerdil atau tali pusatnya bermasalah dan tingkat kematian rendah. Harga DOD
itik peking (Desember 2012 ) Rp.8000/ekor.
B. PAKAN
Pakan DOD umur 1 – 3 minggu ( 20 hari ) sebaiknya
menggunakan pakan pabrikan (concentrate). Yang sering digunakan oleh pakan ayam
pedaging. Multi vitamin dan antibiotik dan prebiotik (vitachick, trimechin dan SOC
dari HCS ) harus tersedia. Frekuensi pemberian pakan kalau bisa diusahakan
lebih banyak dan teratur. Keuntungan yang akan didapat adalah pertumbuhan
yang cepat dan seragam, dan kondisi makan harus fresh dan terkontrol.
Setelah umur 3 minggu (21 hari) pakan bisa diganti
dengan komposisi 1 bagian konsentrat dan 2 bagian pakan buatan sendiri (dalam
hal ini kami membuat dengan sistem fermentasi Tehnologi Mikroba Metriks yaitu SOC dari PT HCS). Kadar protein
yang dibutuhkan antara 16 – 22 % dengan Energi Metabolisme sekitar 2900 – 3000 kkal/kg.
Kebutuhan pakan dan minum untuk 100 ekor :
Umur (Minggu)
|
Jumlah Pakan
|
Jumlah minum
|
Keterangan
|
|
Kg/Hari
|
Kg/Minggu
|
Liter/hari
|
||
1
|
1,7
|
12
|
2
|
12
|
2
|
4,8
|
34
|
4
|
34
|
3
|
6,6
|
47
|
8
|
25 +12
|
4
|
9,1
|
64
|
16
|
20 +44
|
5
|
10
|
70
|
25
|
18+52
|
6
|
12
|
84
|
30
|
14 +60
|
Jumlah
|
12764
|
Harga pakan dan prebiotik dan harga jual :
-
Pakan
concentrate 1 karung Rp.328.000/per 50 kg.
Ø
Harga
1 kg Rp.6560 dibulatkan Rp.6600.
Ø Pakan buatan sendiri 1 kg Rp.3.500,-.
·
Prebiotik
soc 1 botol Rp.55.000 / ½ liter.
·
Vitamin
dan antibiotik RP.15.000,-
·
127
kg adalah pakan concentrate pedaging 511/BR 1
·
164
kg adalah pakan buatan sendiri / fermentasi
·
127 x
Rp.6600,- = Rp.838.200,-
·
164 x
Rp.3500,- = Rp.574.000,-
·
291
kg = Rp.1.412.200,-
Harga per 1 kg pakan =
1.412.200 : 291 =Rp.4853-,
·
Harga
pakan untuk 1 ekor =1412200 :100 =Rp14.122,-
·
Berat
itik yang diharapkan 2 s/d 2.5 kg
·
Harga
jual itik peking per kg Rp.22.000,- ( Desember 2012 )
·
Harga
per ekor dianggap rata – rata 2 kg =Rp.44.000,-
C.
KANDANG.
Model kandang untuk penggemukan itik peking
jantan cukup sederhana yaitu kandang box dan postal.
·
Kandang
box ukuran 1x2 m dengan kapasitas 100 ekor untuk pemeliharaan 3 minggu dengan
lampu pemanas 40 watt 2 buah. Dasar box sebaiknya diberi alas jerami atau bahan
lain yang yang sejenisnya dan sering
sering diganti.
·
Kandang
postal untuk pemeliharaan usia 21 hari sampai panen.
D.
PENYAKIT.
Tidak selamanya usaha selalu mulus, sehingga kita mesti
siap - siap dengan resiko dan menghadapi kendala yang siap menghadang. Kita
harus selalu optimis akan berhasil. Dan selalu berdoa kepada Allah S.W.T karena
semuanya itu atas KaruniahNya,
semoga Allah mengabul doa kita amin…amin...amin.
Beberapa kendala antara lain :
·
Kurangnya
pengetahuan tentang beternak unggas .
·
Bencana
alam yang tidak diduga
·
Keamanan
kurang
·
DOD
yang kita beli adalah palsu, bisa jadi betina atau kualitasnya kurang bagus
sehingga laju pertumbuhannya kurang.
·
Tidak
mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.
·
Limbah
yang yang bau ( bisa diatasi dengan tehnologi dan pola pakan fermentasi dengan
“probiotik SOC HCS” sehingga bau
dapat diminalkan ).
·
Hasil
panen yang melimpah sehingga harga jual turun.
·
Penyakit dan gangguan kesehatan pada itik
Walaupun
tidak berakibat fatal, penyakit/gangguan kesehatan harus tetap diwaspadai.
Tanda – tanda itik sakit. tidak bersuara , tidak nafsu makan, gerakannya
lamban, antara lain :
Ø
Berak Kapur
Ditandai
kotoran itik berwarna hijau dengan
bercak putih, gangguan kesehatan ini di duga karena bakteri Salmonella typhimurium.
Pengobatan yang dianjurkan memberikan Nitrofuran, Sulfa atau anti
biotik lainnya, salah satunya dengan mencampur pakan dengan Furasodidon 0,0011 %.
Ø
Itik lumpuh
Penyebab,
makanan basi atau kadaluwarga, makan bangkai atau terlalu banyak berada di tanah
becek. Mengatasinya telankan butiran es batu. Dianjurkan tidak memberikan pakan nabati
yang berjamur. Seperti jagung dan bungkil yang sudah lama. Pakan kadaluwarsa ini
mengandung Aspergillasis flavur yang dapat meracuni sehingga menyebabkan kelumpuhan.
Ø
Tidak Nafsu Makan.
Campurkan
di air minum 1 liter dengan prebotik SOC 2.5 ml gram atau trace
elemen lainnya dan vitamin .
Ø
Gangguan Tenggorokan.
Adanya
cacing yang menempel di tenggorokan , cara menanggulanginya dengan mencabut
cacing yang menempel dengan
pinset, setelah itu diberikan obat Tetrachlor.
E. ANALISA USAHA
Analisa usaha yang kami berikan dengan meniadakan
biaya sewa lahan, pembuatan kandang dan tenaga kerja. Mengapa? Anda tentu lebih mengerti jawabannya.
Berikut perhitungan usaha penggemukan itik peking jantan per 100 dalam 40 hari ( 6 Minggu ) :
·
Biaya :
Ø DOD 100 ekor x Rp.8000 = Rp. 800.000,-
Ø Pakan 511
=
Rp. 838.200,-
Ø Pakan buatan sendiri/fermentasi = Rp. 574.000,-
Ø Prebiotik SOC = Rp. 55.000,-
Ø Vitamin dan antiboitik = Rp. 15.000,-
Ø Biaya tak terduga = Rp. 50.000,-
Total pengeluaran = Rp.2.332.000,-
·
Pendapatan :
Asumsi itik yang mati dalam masa 6 minggu adalah
10 % ,
sehingga yang tersisa 90 ekor dengan asumsi berat rata-rata 2 kg.
Harga
per kg Rp.22.000,-.
Harga per ekor = 2 x Rp.22.000 = Rp 44.000,-
90 x Rp.44.000
= Rp. 3.960.000,-
Keuntungan :
Total pendapatan - Total biaya
Rp.3.960.000 –
Rp.2.332.000 = Rp.1.628.000,-
Mungkin keuntungan diatas jauh dari bayangan kita, akan tetapi jangan berpaling dulu. Perhitungan diatas
hanya untuk jumlah pemeliharaan 100 ekor, maka kami menyarankan untuk
memulainya dengan 500 ekor, disamping menghemat waktu dan tenaga, juga untuk
memudahkan penjualan ke lain
daerah ( bali dan Jakarta), biasanya minimal pengiriman 500 ekor .
Analisa usaha penggemukan 500 itik
peking dalam 6 minggu ( 42 hari ).
·
Biaya
a.
500
DOD x Rp.8.000,- = Rp. 4.000.000,-
b.
Pakan
511/BR 1 = Rp. 4.191.000,-
c.
Pakan
buatan sendiri = Rp. 2.870.000,
d.
Prebiotik
SOC = Rp.
275.000,
e.
Vitamin
dan antibiotik = Rp. 75.000,-
f.
Biaya tak terduga = Rp.
250.000,-
Total pengeluaran = Rp. 11.661.000,-
·
Pendapatan
Asumsi Itik yang mati 10% (50 ekor),
yang hidup 450 ekor, berat rata -rata 2 kg.
Harga per kg Rp. 22.000.
450 x 2 x Rp.22.000 = Rp. 19.000.000,-
Keuntungan
Rp.19.000.000.-
- Rp.11.661.000 = Rp. 7.339.000,-
Sekedar pembanding jika Anda
usaha dengan jumlah 100 ekor dan 500 ekor.
Perhitungan analisa
usaha penggemukan 100 itik peking pedaging dalam 6
minggu ( 42 hari ).
·
Biaya :
a. 100 DOD x Rp.8.000 = Rp.
800.000,-
b. Pakan 511/BR 1 = Rp. 838.200,-
c. Pakan buatan sendiri = Rp. 574.000,-
d. Prebiotik SOC = Rp.
55.000,-
e. Vitamin dan antibiotik = Rp.
15.000,-
f. Biaya takterduga = Rp. 50.000,-
Total pengeluaran = Rp. 2.332.000,-
·
Pendapatan
Asumsi itik yang mati 10 %g
Yang hidup 90 ekor,
berat rata rata dihitung 2 kg/ekor.
Harga per kg Rp. 22.000,-
90 X 2 X Rp.22.000 = Rp.3.940.000,-
Keuntungan
Rp.3.960.000 - Rp.2.332.000,- = Rp.1.628.000,-
PANDUAN PEMELIHARAAN ITIK PEKING
PEDAGING
Pemeliharaan pada periode starter/anak itik/DOD merupakan
tahap penting sebagai langkah awal dalam menghasilkan itik
pedaging yang baik. Pemeliharaan pada tahap ini
memiliki tujuan untuk menekan kematian pada fase awal kehidupan DOD dan meningkatkan bobot badan itik sesuai dengan yang diharapkan pada umur 6
minggu.
1.
DOD.
Persyaratan dalam memilih DOD itik jantan
umur 1 –7 hari sebagai itik pedaging antara lain :
·
Bobot
minimal 40 gram.
·
Bulu
bersih dan kering.
·
Nafsu
makan besar
·
Umur
DOD 4 hari
·
Tubuh
tegap, mata
jernih, kaki kokoh
·
Tidak
cacat
·
Bebas
dari penyakit unggas
Pada saat kedatangan DOD sampai di kandang,
masukkan ke dalam box pemeliharaan dan diamkan selama 2 jam. Tapi sebelumnya
panas buatan sebagai pengganti indukan harus dinyalakan Setelah itu berikan
minum untuk per 100 DOD dengan 1 liter air dengan 1 0ns gula merah dan 10 ml
gram /1 tutup botol SOC dan 1 kapsul curcuma/temulawak ( dari HCS ) dan 1 kapsul herbal noni (dari
HCS ). Mengapa kok menunggu 2
jam ? Untuk menetralkan kondisi tubuh dan mengenal suasana.
Pemberian minum tersebut berfungsi sebagai
Prebiotik, anti stres dan mengganti cairan tubuh yang hilang sehingga kehilangan berat
badan dapat dicegah dan memulihkan kesehatan yang normal kembali . DOD yang
terlambat penanganannya ketika datang dapat terlihat dari ketidakseragamnya
pertumbuhan.
2.
Perkandangan.
·
Kandang
stater (0 – 20 hari ).
Ukuran
kandang stater 2 m x 1 m x 40 cm dengan
ketinggihan dari tanah 50 cm. Dan diberi lampu pemanas 40 watt per kandang 2
dengan ketinggihan 45 cm dari alas kandang. Fungsi pemanas sebagai induk buatan untuk menjaga suhu tubuh itik, karena pada masa ini
bulu itik belum tumbuh dan sistem thermoregulatornya belum berfungsi.
Suhu
kandang +- 370 C dan
kelembaban kandang antara 60 – 65 %.
·
Kandang
finisher ( 21 – 50 hari ).
Kandang
finisher disiapkan untuk itik potong mulai berumur 21 hari sampai siap panen.
Kandang disekat
Beberapa
bagian,biasanya ukuran 4 x 4m dapat menampung 100 itik.
Lantai
kandang tiap hari harus dibersihkan untuk membuang kotoran itik biar tidak
ditumbuhi jamur/bakteri yang merugikan.
Tempat pakan dan
minum harus dijaga kebersihannya.
Kandang harus selalu dijaga
kebersihannya agar itik merasa nyaman, termasuk tempat pakan dan minum, sisa
pakan dibuang dari dalam kandang agar itik tidak memakan pakan yang basi.
Selain itu kandang harus
selalu dijaga agar tenang dan aman supaya itik tidak stres.
3. Pakan
·
Cara
pemberian pakan pada umur 1 – 7 hari
dilakukan sesering mungkin sedikit demi sedikit ( 1 hari bisa 5 kali). Hal ini untuk
merangsang itik agar mau makan terus
menerus. Kondisi ini juga dimaksudkan sekaligus untuk memperhatikan itik
kondisinya dapat terus dipantau. Apabila
ada itik yang kurang sehat atau kalah bersaing, segera dapat dipindahkan
ke petak tersendiri ( karantina ).
·
Pakan
harus dari pabrik yang sesuai dengan standart yaitu 511/BR 1 atau yang setara.
Pakan consentrat 511 diberikan pada umur
itik 1 – 14 hari.
Pada usia 15 – panen kita beri pakan
campuran.
Formula
pakan 40 % concertrat, dan 60 % buatan sendiri dengan difermentasi menggunakan probitik SOC HSC.
Pemberian pakan
dalam 1 hari adalah 3 kali, yaitu jam 7, 12, 4.
Tempat pakan harus dicuci hingga bersih dan
dikeringkan sebelum digunakan kembali
·
Minum.
Selama itik
makan buatan pabrik, untuk
minum harus di beri 2,5 ml
SOC dicampur 5 liter air.
Ø
Cara membuat campurannya :
a.
2.5 ml SOC dicampur 5 liter air.
b. 2 sendok makan gula pasir/gula merah
dilarutkan dalam 1 gelas air.
c. a dan b dicampur dan dibiarkan minimal 15 menit baru diberikan pada itik.
d. Pada saat malam hari tempat minum harus
dikosongkan.
Semoga uraian ini bermanfaat dan apabila ada
kekurangan harap maklum dan mohon
dilengkapi sendiri. Jika Anda telah mempraktekkan maka anda akan
mempunyai pngalaman tersendiri untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar